ukhuwahfeunsri.wordpress.com |
Oleh :
Ibrahim Idham Syahputa
Mahasiswa UIN Ar- Raniry Banda Aceh.
Seperti yang telah kita ketahui, Umar Bin Khattab (634 – 644 M) adalah salah satu sahabat Nabi SAW, dari 4 ssahabat, dan sekaligus Khalifah ke-2 setelah Abu Bakar As-Shiddiq (632 – 634 M) wafat. Yang termasuk kedalam kepemimpinan khulafau Rrasyidin (632 - 661 M) setelah Kepemimpinan yang di Pimpin oleh Rasulullah (Muhammad) SAW (570 – 632 M) sejak Islam di bawa oleh beliau.
Umar Bin Khattab memeluk Agama
Islam
Sebelum
Rasulullah wafat, banyak dakwah – dakwah yang telah di lakukan beliau semasa
hidupnya, dan pada masa itu Umar adalah salah satu tokoh muda Bangsa Quraish
yang paling menantang ajaran dari Nabi SAW. Dan bahkan Umar berencana membunuh
Nabi Muhammad SAW karna banyaknya konflik yang terjadi pada masa beliau. Ketika
Umar berjalan menuju ke kediaman Nabi SAW dan hendak membunuh beliau, di dalam
perjalanannya umar bertemu dengan salah seorang sahabat yang dimana ia
mengatakan “sebaiknya sebelum kamu (Umar) membunuh Nabi Muhammad SAW, sebaiknya
kamu (Umar) terlebih dahulu mengurus mereka (adikmu) Fatimah Binti Khattab dan
Suaminya Said Bin Zaid Bin Amr, yang di mana mereka telah menganut ajaran yang
di anut oleh Nabi Muhammad SAW yaitu Agama Islam”. Amarah Umar pun melonjak
naik setelah mendengar berita tersebut, lalu Umar langsung menuju ke kediaman
adiknya Fatimah Binti Khattab. Sesampainya di sana di depan pintu rumah adiknya
(Fatimah Binti Khattab), Umar mendengar suara seseorang yang bernama (Khabbah)
yang sedang membacakan sebuah pesan berupa kertas, yang datangnya dari Allah
SWT dan di utuskan kepada Nabi SAW untuk mengamalkannya kepada umat - umatnya.
Tetapi umar belum tahu siapa yang membacakan pesan tersebut. Lalu Fatimah dan
Suaminya Said menyuruh Khabbah untuk bersembunyi. Karna takut ketahuan oleh
Umar.
Selagi
Umar mendengar suara tersebut, Umar langsung mengetuk pintu rumah adiknya
(Fatimah Binti Khattab). Di campuri dengan kemarahan, umar langsung mengatakan
“aku mendengar kamu (Fatimah) dan juga suami mu (Said) telah berkhianat, dan
kalian telah mengikuti ajaran Muhammad”. Lalu adik iparnya Said Bin Zaid Bin
Amr menjawab “apa pendapatmu jika ada Agama yang lebih baik dari pada Agama mu
ya Umar..?”. Kemarahan umar pun semakin menjadi – jadi, dan sempat terjadi
pertengkaran antara Umar dengan adik iparnya (Said Bin Zaid Bin Amr). Sampai –
sampai ia (Umar) sempat memukul adiknya (Fatimah) karena ingin menghentikan
pertengkaran antara Umar dengan Suaminya (Said).
Singkatnya,
tidak lama kemudian pertengkaran antara Umar dengan adik Iparnya terhenti
setelah mendengarkan kata - kata dari adiknya (Fatimah Binti Khattap). Fatimah
mengatakan “Asyhadu an laa laailaahaillaah wa Asyhadu anna Muhammadar
rasulullah”. Kemarahan Umar mereda setelah mendengar kata - kata tersebut. Lalu Umar terdiam sejenak dan
Umar melihat selembar kertas berada di samping adiknya (Fatimah). Kertas
tersebut adalah salah satu kertas yang
di bacakan oleh seorang sahabat yang bernama Khabbah, yang membacakan pesan
kepada adik Umar sebelum Umar masuk ke dalam rumah adiknya (Fatimah). Umar mengatakan
“apakah itu yang kalian baca tadi..?”. lalu adiknya (Fatimah) langsung
mengambil dan menyembunyikannya. Dan Umar ingin melihat dan membaca kertas
tersebut tetapi adiknya (Fatimah) tidak memberikannya, karena ia takut dengan
kemarahan Umar. Lalu Umar mengatakan “sungguh aku tadi aku mendengar bacaan itu
dengan hati ku”. Sambil mengulurkan tangan untuk meminta kertas tersebut. Dan
Fatimah memberikan kertas tersebut kepada Umar. Kertas tersebut berisi surah
(Taa Haa : 1-6). Umar membacanya secara perlahan sambil memahami satu persatu
makna dari ayat tersebut. Setelah membacanya lalu Umar mengatakan “yang
mengatkan ini, ia harus di sembah (Allah SWT) dan hanya kepadanya kita harus
menyembah dan tidak akan pernah menyekutukannya”. Khabbah pun keluar dari
persembunyiannya dan bertemu dengan Umar. Lalu umar mengatakan “Khabbah, apakah
kamu yang membacakan kertas ini sebelumnya..?”. lalu Khabbah menjawab
“berbahagialah Umar, aku berharap dengan tulus agar do’a Nabi terkabulkan
dengan memilihmu”. Nabi berkata : Ya Tuhanku berilah dukungan kepada islam
dengan salah satu kedua orang ini, yaitu Abu Hakam bin Hisham atau Umar Bin
Khattab. Umar langsung pergi dari kediaman adiknya (Fatimah) menuju ke kediaman
Rasulullah untuk mengatakan bahwa iya ingin masuk Agama Islam dan mengikuti
ajaran yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun
apakah perjuangan Agama Islam terhenti di sini saja..??, tidak, malahan
disinilah kejayaan Islam dimulai. Banyak Umat dari bangsa Quraish tidak setuju
Umar memeluk Agama Islam, tetapi Umar tetap bersikeras mempertahankan
keyakinannya.
Adikuasa pada masa Khalifah Umar
Bin Khattab.
Sejak dunia Islam lahir, ada dua
adikuasa di muka dunia ini, yaitu Imperium Bizantium di belahan Eropa dan
Imperium Sasanid belahan Asia. Keduanya saling berperang satu sama lain untuk
memperebutkan kawasan Timur Tengah.
Sebelum Rasulullah Wafat, beliau (Muhammad) yang memimpin Umat Islam. Yang di mana beliau sering mendapat caci maki, hinaan dan sering dilecehkan. Tetapi, dibalik itu semua, Rasulullah mendapat pembelaan dari salah satu Tokoh yang sangat di segani di Bangsa Quraish, yaitu Umar Bin Khattab. Setelah 7 tahun mendampingi Rasulullah berdakwah di Makkah, Rasulullah melanjutkan Hijrahnya ke madinah dan Umar Bin Khattab setia mendampingi Hijrah Rasulullah. Sesampainya di Madinah, Rasulullah mendapat sambutan dengan sangat baik, dan Rasulullah di Madinah bukan hanya di Angkat sebagai pemimpin Agama tetapi juga sebagai pemimpin Politik (Presiden).
Singkatnya setelah Rasulullah Wafat
dan digantikan oleh Para Sahabat yang sekarang banyak di kenal sebagai
Khulafaurrasyidin. Dan digantikan oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat dan
yang menjadi Khalifah ke-2 adalah Umar Bin Khattab, yang di tunjuk oleh Abu
Bakar sendiri. Dan Islam berkembang pesat di bawah kepemimpinan Khalifah Umar
Bin Khattab.
Penaklukan
Pada
masa Umar, beliau melakukan banyak penaklukan ke berbagai penjuru wilayah. Beberapa
wilayah berhasil di taklukkan dan di rebut dari tangan Bizantium dan Persia. Kenapa
Umar memulai dengan menaklukkan kedua wilyah tersebut lebih dahulu ?. karena
wilayah tersebut adalah wilayah yang sangat berkembang pesat pada saat Islam
belum ada. Tatapi, ketika Umar sudah menaklukkan Bizantium sudah pasti adikuasa
di Bizantium tersebut juga ikut di taklukkan seperti Palestina dan Suriah. Sedangkan
Pusat dari Bizantium di Konstatinopel belum di taklukkan sama sekali. Dan pusat
Bizantium tersebut di taklukkan pada abad ke-15 oleh Sultan Muhammad Al-Fatih
dari Imperium Turki Usmani, dan selanjutnya di ganti nama menjadi Istanbul. Sementara
Imperium Persia berhasil di kalahkan dan dapat di kuasai oleh Umar.
Singkatnya
hanya dalam 10 tahun setelah Raasulullah wafat, Islam yang berada di bawah
pimpinan Umar telah menjadi Islam yang luar biasa. Umar Bin Khattab sudah masuk
dalam sejarah dunia, yang dimana dia di kisahkan sebagai pemimpin yang sempurna,
sederhana, tegas, berani, penegak keadilan, dan tidak pernah mengingkari janji.
Umar akhir zaman
Disini
saya menemukan sebuah artikel yang di tulis oleh bapak Hasan Basri M Nur, Dosen
Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. yang berjudul Islam pada Masa Umar Bin Khattab. Saya
mengutip bahwa ulama pejuang Aswaja memberi nama “Umar Bin Khattab” kepada
Gubernur Aceh yaitu Muzakir Manaf. Apakah beliau akan menjadi seperti Umar Bin
Khattab..?. dan Apakah Aceh akan menjadi leader dunia Islam yang akan
mengalahkan Makkah, Madinah atau Turki di masa mendatang..?.
Penulis
tidak bisa memberikan pendapat apapun tentang itu, karena artikel ini bersifat
Publik dan penulis hanya menghindari apa yang dapat di hindari dan mengambil
apa yang dapat di ambil.
Maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel di atas, dan penulis mengharapkan
Kritik dan Saran dari semua pihak yang memberi masukan. Terima Kasih. :)